Genre
Cerpen : Fiksi
Putri
sangat senang saat mengetahui sekolahnya akan melakukan kunjungan ke salah satu
museum besar yang ada di Semarang. Ini pertama kalinya sekolahnya mengadakan
Kunjungan. Putri tidak sabar akan datangnya hari itu.
Hari dimana
kunjungan diadakan pun datang. Segala persiapan Putri akan kunjungan itu telah
siap. Bus pun berangkat, sepanjang perjalanan dari Jakarta hingga ke Semarang
mereka habiskan dengan bernyanyi layaknya anak TK.
Beberapa jam
kemudian, tibalah bus yang Putri dan teman-temannya tumpangi. Putri segera turun
dari bus lalu memasuki museum dengan senyum sumbringah.
Museum yang
mereka kunjungi yaitu museum barang antik, di museum tersebut terdapat banyak
barang antik peninggalan zaman Belanda dahulu, di sana terdapat sekitar 800
barang antik dengan berbagai jenis yang berbeda.
90 menit pertama
Putri dan teman sekelompoknya lewati. Putri mulai merasa bosan dengan keadaan
museum yang sepi. Perlahan, Putri melepaskan diri dari kelompok, lalu berjalan
ke arah berlawanan.
Putri
berjalan sendiri mengelilingi museum. Langkah demi langkah Putri lalui,
berbagai barang antik telah ia lihat di tempat ini. Ia merasa barang-barang
yang ia lihat itu menyeramkan, namun memiliki daya tarik tersendiri. Setelah
bosan berjalan sendiri, Ia kemudian memutuskan kembali bergabung dengan
kelompoknya.
“Darimana
kamu?” Tanya Reza saat melihat Putri berjalan menuju kelompoknya
“abis jalan-jalan. bosen” Ujar Putri setengah berbisik.
“kok ga ngajak sih? rese”
“kalo ngajak kamu takut ketahuan sama yang lain”
“alesan aja”
“yaudah sih kalo ga percaya”
“abis jalan-jalan. bosen” Ujar Putri setengah berbisik.
“kok ga ngajak sih? rese”
“kalo ngajak kamu takut ketahuan sama yang lain”
“alesan aja”
“yaudah sih kalo ga percaya”
Putri mulai
mengamati lagi benda-benda yang ada dihadapannya, mendengarkan dengan seksama apa
yang dikatakan gurunya itu. Saat melihat benda yang ada dihadapannya itu, ia
merasa ada yang aneh dengan benda itu. Benda didepannya itu merupakan sebuah
jam besar yang berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 30 cm.
Jika
dilihat sekilas, tak ada yang aneh dengan jam itu. Namun, jika diperhatikan Jam
itu memiliki keanehan, jam itu menggunakan kaca yang cembung dan juga gambar
jam itu. Perpaduan antara hamparan laut, digambar itu juga menggambarkan mata
elang yang tajam, namun dimata kanan elang itu berbentuk sebuah kompas.
Putri
kemudian menghiraukan jam itu lalu berjalan mengikuti teman-temannya yang telah
berjalan lebih dahulu daripada dirinya.
“Aneh apaan, biasa aja” jawab Reza.
“ih ga liat apa gambar jamnya. Di Jam ada gambar mata elang trus ada gambar kompas juga”jelas Putri
“Barang-barang kuno emang aneh kali”
“tapi jam itu pasti bukan jam biasa.”
“ngaco kamu, itu Cuma jam biasa dengan gambar yang unik. gambar itu juga pasti ada maknanya, jadi jangan asal bikin simpulan”
Putri terdiam.
“Reza benar, itu hanya jam biasa hanya saja memiliki makna tersendiri dan tak ada yang ada salah dengan itu” gumam Putri.
Putri
kembali mengamati benda yang ada dihadapannya dan mulai mendengar ocehan sang
guru. beberapa menit kemudian.
“Pak. mau izin ke Toilet” Kata Putri sembari mengangkat tangan kanannya.
“iya, jangan lama” jawab sang guru.
“Putt, barengan” Ujar Reza mengikuti Putri.
Saat keluar
dari bilik toilet, Putri mendapati seorang wanita yang berumur sekitar 25 tahun
menggunakan mantel merah serta topi merah layaknya Ratu Elizabeth. Wanita itu
terlihat sedang mencuci tangannya di sebuah wastafel. Saat Putri mulai mencuci
tangannya di wastafel, wanita itu mematikan kran air, lalu berjalan keluar dari
toilet. Sedetik kemudian, Putri menyadari bahwa wanita itu meninggalkan sesuatu
di samping wastafel yang telah dia gunakan tadi.
Putri
kemudian terdiam. Dia mematikan kran air kemudian mengambil benda yang
ditinggalkan wanita tadi lalu menyusul wanita tersebut. Di depan toilet
terlihat Reza yang sedang memainkan handphonenya.
“Za, liat
cewek tadi ga?”Tanya Putri sembari berjalan ke arah Reza
“Cewek siapa?”Tanya Reza balik
“Itu, cewek yang pake mantel merah. Masa ga liat sih? jelas-jelas tadi dia keluar kok”
“Ga ada siapa-siapa tadi”
“Ada kok, beneran. Dia tadi sempat ninggalin ini” Ujar Putri sembari memperlihatkan sebuah benda yang wanita itu tinggalkan. Benda itu berbentuk persegi panjang, dengan panjang kurang lebih 15 cm.
“Ini apaan?”Tanya Reza lalu mengambil benda itu.
“Ga tau. Cewek tadi mana sih?”
“Ga ada siapa-siapa tadi!”
“Jelas-jelas dia tadi lewat pintu itu kok. Kamu pasti bohong!”
“Buat apaan coba? Jelas-jelas tadi ga ada siapa-siapa kok. Demi Tuhan, ga ada seorang pun yang lewat di sini”
“trus itu cewek ngilang kemana?”
“Ga tau. Mungkin cewek itu hantu kali hahaha”
“ga lucu” Tegur Putri
“Emang yang ngelawak siapa?”Jawab Reza lalu berjalan pergi meninggalkan Putri
“Ehh Tunggu..”
“Cewek siapa?”Tanya Reza balik
“Itu, cewek yang pake mantel merah. Masa ga liat sih? jelas-jelas tadi dia keluar kok”
“Ga ada siapa-siapa tadi”
“Ada kok, beneran. Dia tadi sempat ninggalin ini” Ujar Putri sembari memperlihatkan sebuah benda yang wanita itu tinggalkan. Benda itu berbentuk persegi panjang, dengan panjang kurang lebih 15 cm.
“Ini apaan?”Tanya Reza lalu mengambil benda itu.
“Ga tau. Cewek tadi mana sih?”
“Ga ada siapa-siapa tadi!”
“Jelas-jelas dia tadi lewat pintu itu kok. Kamu pasti bohong!”
“Buat apaan coba? Jelas-jelas tadi ga ada siapa-siapa kok. Demi Tuhan, ga ada seorang pun yang lewat di sini”
“trus itu cewek ngilang kemana?”
“Ga tau. Mungkin cewek itu hantu kali hahaha”
“ga lucu” Tegur Putri
“Emang yang ngelawak siapa?”Jawab Reza lalu berjalan pergi meninggalkan Putri
“Ehh Tunggu..”
***
Jam
menunjukkan pukul 5 sore. Museum akan ditutup, para siswa kemudian berkumpul di
depan Museum untuk menunggu bus. Mereka akan menginap di sebuah penginapan yang
telah sekolah siapkan. Mereka akan berangkat kembali ke Jakarta keesokan
harinya.
Saat di
penginapan, Putri tak bisa berhenti memikirkan benda yang ia temukan di toilet
itu. Dia tak tahu harus ia apakan benda itu. Dia ingin mengembalikan benda itu
namun ia tak tahu keberadaan Wanita Bermantel Merah yang ia temui tadi.
Putri
mengambil benda itu dari dalam tas, untung saja teman sekamarnya telah
tertidur. Putri kemudian memperhatikan dengan seksama pada benda itu. Di bagian
depan benda itu memiliki tombol angka lengkap layaknya kalkulator dan juga
layar yang lebar. Benda itu memiliki tombol On/off,
future, past, back dan start pada sisinya.
Putri
sangat penasaran akan benda itu. Ini pertama kalinya ia melihat benda seperti
ini. Putri dengan hati-hati menekan tombol On/off
pada benda itu, sedetik kemudian benda itu pun menyala memancarkan cahaya hijau
pada tulisannya, pada benda itu menunjukkan sebuah deretan layaknya Jam
Digital. Urutannya dimulai dari tahun, bulan, hari, jam, menit dan terakhir
detik.
“Ini jam..”Gumam Putri. Putri keluar dari kamarnya lalu berjalan ke balkon.
Putri
kemudian menekan tombol past,lalu
layar yang ada pada benda itu menunjukkan bahwa keterangan waktu yang ada harus
diisi. Putri kemudian menekan angka 2 pada kolom tahun, sehingga menunjukkan 2
tahun, lalu dia menekan tombol start.
Tiba-tiba cahaya putih yang turun dari langit menyinari tubuhnya. Seluruh
tubuhnya yang terkena cahaya itu. Seketika Putri menghilang.
Putri
tiba-tiba berada di rumahnya. Putri melihat dirinya yang sedang merayakan
ulangtahunnya yang ke 16 tahun dengan Kakak, Adik, serta kedua orang tuanya.
Putri ingat jelas, kejadian ini terjadi 2 tahun yang lalu.
Tiba-tiba
wanita bermantel merah itu muncul di samping kanan Putri, Putri kaget saat
melihat wanita itu.
“Apa yang kamu lakukan di sini?!”Ujar Putri spontan
“Kamu tidak boleh terlihat oleh mereka. Jika mereka melihat mu maka akan memengaruhi masa depan”Kata wanita itu sambil menatap acara ulangtahun yang ada di hadapannya.
“Bagaimana aku dapat kembali?!”Tanya Putri mulai panik
“Tekan tombol back di Jam yang kamu pegang”
Putri kemudian menekan tomblo back pada jam kemudian Putri dan wanita itu menghilang. Putri kembali ke Balkon di mana dia sebelumnya menginjakkan kaki.
“Apa yang terjadi? Dan benda apa ini?” Tanya Putri pada wanita bermantel merah itu
“Itu merupakan penghubung mesin waktu. Kamu dapat menjelahi waktu dengan menggunakan benda itu.”Ujar wanita itu dingin
“Kamu bercanda? Itu tidak masuk akal, bagaimana bisa seseorang dapat menjelajahi waktu? Omong kosong!”
“Kamu telah mencobanya tadi, jadi bagaimana mungkin kamu tidak percaya? Benda itu diberikan kepada orang-orang tertentu. Jadi bersyukurlah kamu mendapatkan benda itu!”
“Orang-orang tertentu?”
“Saat di museum tadi, kamu melihat sebuah jam yang terdapat kompas di dalamnya bukan? Jam itu yang menentukan siapa yang berhak mendapatkan benda tersebut”
“Hahaha.. Ini seperti mimpi!!”
“Berhati-hatilah menggunakan benda itu, benda itu terhubung dengan masa depan. Saat kamu kembali ke masa lalu, jangan membuat kesalahan. Jika kamu membuat kesalahan, maka masa depan akan berubah.”
“Lalu siapa kamu?”
“Kamu bisa memanggil ku Rina. Aku ditugaskan untuk memberikan benda itu dan juga mengawasi penggunaannya. Jadi, selama benda itu masih berada di tangan mu. Aku akan selalu mengikutimu kemana pun kamu pergi.”
“kemana pun?”
“Ya. Aku dapat menjadi tidak terlihat, jadi aku bisa mengikutimu kemana pun.”Jelas wanita yang bernama Rina itu. Beberapa menit kemudian, Rina menghilang dari hadapan Putri.
“Kamu tidak boleh terlihat oleh mereka. Jika mereka melihat mu maka akan memengaruhi masa depan”Kata wanita itu sambil menatap acara ulangtahun yang ada di hadapannya.
“Bagaimana aku dapat kembali?!”Tanya Putri mulai panik
“Tekan tombol back di Jam yang kamu pegang”
Putri kemudian menekan tomblo back pada jam kemudian Putri dan wanita itu menghilang. Putri kembali ke Balkon di mana dia sebelumnya menginjakkan kaki.
“Apa yang terjadi? Dan benda apa ini?” Tanya Putri pada wanita bermantel merah itu
“Itu merupakan penghubung mesin waktu. Kamu dapat menjelahi waktu dengan menggunakan benda itu.”Ujar wanita itu dingin
“Kamu bercanda? Itu tidak masuk akal, bagaimana bisa seseorang dapat menjelajahi waktu? Omong kosong!”
“Kamu telah mencobanya tadi, jadi bagaimana mungkin kamu tidak percaya? Benda itu diberikan kepada orang-orang tertentu. Jadi bersyukurlah kamu mendapatkan benda itu!”
“Orang-orang tertentu?”
“Saat di museum tadi, kamu melihat sebuah jam yang terdapat kompas di dalamnya bukan? Jam itu yang menentukan siapa yang berhak mendapatkan benda tersebut”
“Hahaha.. Ini seperti mimpi!!”
“Berhati-hatilah menggunakan benda itu, benda itu terhubung dengan masa depan. Saat kamu kembali ke masa lalu, jangan membuat kesalahan. Jika kamu membuat kesalahan, maka masa depan akan berubah.”
“Lalu siapa kamu?”
“Kamu bisa memanggil ku Rina. Aku ditugaskan untuk memberikan benda itu dan juga mengawasi penggunaannya. Jadi, selama benda itu masih berada di tangan mu. Aku akan selalu mengikutimu kemana pun kamu pergi.”
“kemana pun?”
“Ya. Aku dapat menjadi tidak terlihat, jadi aku bisa mengikutimu kemana pun.”Jelas wanita yang bernama Rina itu. Beberapa menit kemudian, Rina menghilang dari hadapan Putri.
Keesokan
Harinya…
“Zaa, inget
benda yang aku dapet di Toilet kemarin? Itu bukan benda biasa lho”Ujar Putri
kepada Reza saat akan menaiki bus. Bus itu yang akan membawa Putri dan
teman-temannya kembali ke Jakarta.
“tuh kan ngaco lagii”Ujar Reza sedikit jengkel
“Serius. Tadi malam aku ga sengaja pencet gitu, trus tiba-tiba aku udah ada di 2 tahun lalu.”
“Mana ada benda kayak gitu”
“Kamu ga percaya? Yaudah sini, aku mau kasih kamu buktinya” Putri lalu menarik tangan Reza kemudian membawanya ke tempat yang jauh dari kerumunan.
“tuh kan ngaco lagii”Ujar Reza sedikit jengkel
“Serius. Tadi malam aku ga sengaja pencet gitu, trus tiba-tiba aku udah ada di 2 tahun lalu.”
“Mana ada benda kayak gitu”
“Kamu ga percaya? Yaudah sini, aku mau kasih kamu buktinya” Putri lalu menarik tangan Reza kemudian membawanya ke tempat yang jauh dari kerumunan.
Putri mengeluarkan benda itu, Dia kemudian menekan beberapa tombol yang ada pada benda tersebut. Sedetik kemudian cahaya putih turun dari langit menyinari tubuh mereka. Mereka menghilang.
Mereka
tiba-tiba berada pada lapangan basket. Lebih tepatnya mereka berdiri di
belakang bangku penonton. Mereka kembali pada 2 bulan lalu, dimana diadakan
pertandingan bola Basket.
“Kamu inget
ini kan? Itu kamu disana main” Ujar Putri menunjuk seorang lelaki yang sedang
main di tengah lapangan.
“Ini kan pas pertandingan lawan SMA Harapan Nusantara”
“Ya. Pertandingan ini 2 bulan yang lalu kan? Dan sekarang kita ada di tempat pertandingan ini. Jadi sekarang terbuktikan? Ayo balik.”
“Tunggu..”
“Sekarang Za, kita ga boleh lama-lama. Kita juga ga boleh macem-macem di sini.”Putri lalu menekan tombol back pada benda itu. Mereka kemudian kembali di mana mereka pada awalnya berpijak.
“Ini kan pas pertandingan lawan SMA Harapan Nusantara”
“Ya. Pertandingan ini 2 bulan yang lalu kan? Dan sekarang kita ada di tempat pertandingan ini. Jadi sekarang terbuktikan? Ayo balik.”
“Tunggu..”
“Sekarang Za, kita ga boleh lama-lama. Kita juga ga boleh macem-macem di sini.”Putri lalu menekan tombol back pada benda itu. Mereka kemudian kembali di mana mereka pada awalnya berpijak.
Putri
kemudian berlari ke arah bus meninggalkan Reza yang masih tidak percaya dengan
apa yang baru saja terjadi.
***
Putri
terbangun dari tidurnya. Dia tertidur sejak tiba dari Semarang tadi. Dia sangat
kelelahan dengan perjalanan yang telah ia tempuh selama kurang lebih 7 jam itu.
Jam
menunjukkan Pukul 02.20 dini hari. Dia kesal karena terbangun pada jam begini.
Putri terduduk di sisi tempat tidurnya. Dia kemudian mengambil ’Benda ajaib’
itu dari tasnya.
“Perjalanan waktu mungkin menyenangkan..” Gumam Putri sembari tersenyum. Putri kemudian menekan beberapa tombol pada benda ajaib itu. Beberapa saat kemudian Putri telah menghilang dari kamarnya.
Putri
kembali ke masa kecilnya. Dia ingin melihat dirinya disaat masih kecil. Matanya
menangkap seorang anak kecil yang sedang bermain di halaman rumahnya. Putri
tahu, bahwa itu adalah dirinya. Putri memandangi Putri kecil dari kejauhan.
Beberapa menit kemudian Ibu dari Putri kecil itu datang. Putri tersenyum
melihat Ibunya saat muda.
Setelah
bosan melihat Putri kecil, Putri menekan beberapa tombol lagi pada benda ajaib
itu. Kemudian Putri menghilang dari tempat itu.
Putri saat
ini berada di halaman rumah Neneknya. Dia ingin melihat bagaimana Ayahnya saat
muda dahulu.
Putri
mundur selangkah demi selangkah saat mendengar suara seseorang berbicara. Dia
mengenal suara itu. Itu suara Ayahnya. Dia mulai mengintip ke dalam rumah. Dia
melihat Ayahnya yang sedang berbincang dengan Rudy di ruang tamu. Rudy adalah
adik Ayahnya. Putri sedikit tertawa saat melihat Ayahnya di sana.
“Ayah dan Om Rudy terlihat tampan” Gumam Putri tersenyum.
Ayahnya dan Rudy kemudian menghentikan pembicaraan mereka. Ayahnya terlihat akan pergi. Putri kemudian berjalan mundur lagi agar tak terlihat oleh Ayahnya. Perlahan, sang ayah berjalan keluar dari rumah. Putri kemudian mengikutinya.
Putri lelah
mengikuti ayahnya. Ayahnya tak kunjung sampai di tempat tujuan. Putri kemudian
terdiam. Putri melihat wanita yang dikenalinya. Wanita itu adalah Rina. Wanita
bermantel merah. Putri terkejut dengan hadirnya wanita itu. Perlahan Rina
menghampiri Putri.
“Ingat. Jangan melakukan sebuah kesalahan.”Ujar Rina dingin lalu menghilang. Bulu kuduk Putri merinding saat menyadari bahwa wanita itu menghilang secara tiba-tiba.
Putri
memutuskan untuk kembali ke Kamarnya. Saat tiba di kamarnya, Putri langsung
berbaring di tempat tidurnya. Jam menunjukkan pukul 03.10 dini hari. Terlalu
dini bagi Putri untuk memulai aktivitas pada jam begini. Sebuah Ide terlintas
di Pikiran Putri. Dia kemudian mengambil benda ajaib tersebut. Sedetik kemudian
dia menghilang lagi dari kamarnya.
Putri
berjalan melihat apa yang digambarnya di masa depan nanti. Gambar itu merupakan
gambar sketsa sebuah pakaian yang cantik.
“Aku akan menjadi desainer terkenal di masa depan…”Ujar Putri tersenyum gembira. Suara langkah mengagetkan Putri, Putri lalu bersembunyi di Bawah tangga. Putri mengintip, Suara langkah itu dimiliki ‘Putri masa depan’. Putri masa depan terlihat sedang menggendong seorang anak laki-laki berumur sekitar 3 tahun.
“Mama bikin
apa?” Tanya anak laki-laki itu
“Mama lagi menggambar, Kamu sarapan dulu yah..”Ujar Putri masa depan.
“Mama lagi menggambar, Kamu sarapan dulu yah..”Ujar Putri masa depan.
Putri
terdiam.
“Aku akan menjadi wanita karier di masa depan..”Gumam Putri sedikit terharu. Putri kemudian memutuskan kembali ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Sebuah ide muncul lagi di kepala Putri. Dia menekan lagi beberapa tombol pada benda ajaib itu. Lalu menghilang.
Putri
sedang berdiri di trotoar jalan. Di sebelah kanan terlihat Ibunya saat muda
berdiri sekitar 10 meter darinya. Putri terkejut.
“Kenapa aku ada di sini? Aku mau ke pernikahan mereka”Gerutu Putri lalu berjalan ke jalan raya di hadapannya.
“Brukk…”
“Praak..”
Putri
didorong oleh seseorang. Putri terkejut saat menyadari bahwa dirinya hampir
tertabrak sebuah mobil. Putri menghampiri orang yang telah mendorongnya. Orang
itu tertabrak mobil yang hampir menabrak Putri.
Putri terkejut
setengah mati saat menyadari orang itu adalah Ibunya di saat muda. Putri dengan
cepat mengecek Nadi Ibunya.
“Tidak ada
detakan..”Ujar putri dalam hati. Tubuh Putri gemetaran hebat. Air matanya
serasa akan tumpah saat itu juga.
Dia sadar
bahwa jika Ibunya meninggal di saat ini, dia tak akan ada di dunia ini. Begitu
pula Kakak dan Adiknya. Dia tak akan menjadi wanita karier di masa depan. Tak
akan ada persahabat dirinya dan Reza. Semuanya akan menghilang. Air mata Putri
tumpah disaat itu juga.
Sebuah cahaya
kemudian menyinari Putri. Putri takut.
“Apakah aku akan menghilang saat ini juga?”Kata Putri dalam hati lalu. Putri memejamkan matanya, tak tahan dengan cahaya yang sangat terang itu.
“Putri..” Seseorang memanggilnya
“Putriii..” Putri mengenal suara itu
“Putriiiii..” Frekuensi suara itu semakin meninggi. Cahaya itu kemudian hilang.
Putri membuka matanya. Dia berada di kamarnya. Putri kemudian berdiri memeriksa tubuhnya. Dia bingung dengan semua yang telah terjadi. Dia serasa tidak dapat mengenali yang nyata dan mimpi. Pintu terbuka menampakkan Ibu Putri.
“Kamu tidak ke sekolah?”Tanya Ibunya pada Putri
“Pergi kok.”Jawab Putri lalu berjalan memasuki kamar mandi.
“Maa..” Langkah Putri terhenti.
“Yaa..”Ujar sang Ibu
“Apa aku baru pulang dari Semarang?”
“Eh? Enggaklah. Kamu harusnya Tanya sama diri kamu sendiri kan kamu yang alami trus Ngapain juga kamu ke Semarang?”Ucap Ibunya sedikit kebingungan.
“Enggak kok. Cuma nanya aja..” Putri lalu memasuki kamar mandi.
“Itu Cuma
mimpi..”Ujar putri tersenyum pada cermin di hadapannya.
“Itu Cuma mimpi..”Ulang Putri sembari tertawa menertawakan dirinya.
“Mana ada benda seperti itu..”Putri kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Itu Cuma mimpi..”Ulang Putri sembari tertawa menertawakan dirinya.
“Mana ada benda seperti itu..”Putri kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.
-TAMAT-
EPILOG
“Putrii mau
kemana kamu?”Tegur Erni, seorang guru Sejarah yang ada di SMA Bakti Nusantara.
Erni menegur Putri saat dia melihat Putri keluar dari kelas sementara dia akan
masuk ke kelas Putri.
“Mau ke
toilet bu, kebelet..”Ujar Putri
“Yasudah, jangan lama” Kata Erni, lalu memasuki kelas.Putri kemudian lari menuju toilet yang ada di lantai bawah.
“Yasudah, jangan lama” Kata Erni, lalu memasuki kelas.Putri kemudian lari menuju toilet yang ada di lantai bawah.
Saat berada
di depan toilet, dia menyadari bahwa toilet yang ada di depannya itu rusak.
Putri lalu lari dengan kecepatan penuh menuju toilet yang ada di belakang
gedung kelasnya.
Putri
keluar dari bilik toilet, dia kemudian mencuci tangannya di wastafel. Beberapa
lama kemudian, Putri mematikan kran air. Lalu berjalan keluar dari toilet.
Namun, ada sesuatu mengganjal pandangannya. Dia kembali ke dalam toilet. Dan di
saat itu dia menyadari bahwa di samping wastafel yang dia gunakan terdapat sebuah
benda yang tidak asing baginya. Benda itu berbentuk persegi panjang, dengan
panjang kurang lebih 15 cm. Putri terdiam. Tubuhnya gemetaran. Suhu tubunya
mendingin. Dia mengingat tentang mimpinya beberapa hari yang lalu.
Benda itu
merupakan penghubung mesin waktu.
*****
COPAST? MINTA IZIN! HARGAIN YANG BIKIN.
DAN PLEASE. JADI READER YANG BAIK :-)
THANK YOU
-XOXO